Karya Tutut Setyorinie
“Happy birthday Mega.. Happy birhday Mega.. Happy birthday, Happy birthday Happy birthday Mega.”
Terdengar suara dari balik pintu. Dengan sigap ku alihkan pandanganku menuju ke arah pintu. Seketika mataku berbinar, seolah tak percaya akan semua ini.. kulihat Arfan, Vella, Bunga dan Dista menghampiri ku sambil membawa sebuah kue kecil berhias lilin angka 17. mereka semua tersenyum menatapku, seakan menanamkan seungguk kekuatan pada diriku.
“Happy birthday my dear.” ucap Arfan seraya mengecup keningku, kurasakan kehangatan telah masuk ke dalam lubuk hatiku.
Kukumpulkan sisa-sisa tenagaku dan perlahan kubuka mulutku. Butiran air mata telah membendung di pelupuk mata ini. ‘Kenapa? Kenapa untuk berbicara saja aku tak bisa? Kenapa untuk membalas ucapan Arfan saja aku tak mampu?’ keluhku.
Aku memang hanya seorang gadis cacat yang sejak kecil telah di diagnosa mengidap penyakit yang mematikan. Aku memang hanya mampu tertidur di ruang suram ini, ditemani infus yang selalu tertancap dalam di tangan kiriku.
‘Ya Tuhan.. kapan aku bisa bangun dari tempat tidur ini? Kapan aku bisa melepas semua alat-alat asing yang sudah semakin menusuk tubuhku? Kapan aku bisa berhenti menelan butiran obat-obat pahit itu?’
Tak terasa air mata ini telah mengalir deras membasahi pipiku. Arfan pun menghapus air mataku. “Mega kamu jangan sedih. Aku gak mau kamu sedih di hari istimewa ini, sayang.” ucapnya dengan nada lembut. Tetapi aku belum mampu menghentikan tangisan ini.
‘Tuhan mengapa engkau kirim orang sebaik Arfan untukku? Arfan tak pantas untuk seseorang gadis cacat sepertiku? Cintanya terlalu berharga untukku. Aku tak mampu membalas cintanya, Tuhan.’
“Udah dong jangan pada nangis. Kaya nonton film drama aja. Hehe.. Oke sekarang waktunya tiup lilin” ujar Bunga menyadarkanku.
“Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga…”
Nyanyian itu terdengar sangat nyaring ditelingaku. Bahkan mampu membentangkan senyumku.
“Make a wish, Mega” teriak Vella.
Aku tersentak, perlahan ku pejamkan mata. ’Tuhan terima kasih engkau telah mengirimkan orang-orang yang sangat sayang padaku. Aku tidak meminta banyak. Aku hanya minta, kau panjangkan umurku, ya Tuhan. Izinkan aku untuk membahagiakan orang-orang yang selama ini telah membahagiakanku. Izinkan aku untuk sembuh. Aku ingin lebih lama menghirup udaraMu bersama teman-temanku. Bersama Arfan. Aku ingin lebih lama berada di samping Arfan. Aku ingin terus menatap senyumnya. Kabulkanlah sebuah permintaan sederhana ini Tuhan. Dan mungkin ini kan jadi permintaan terakhirku.’
Tak lama, pandanganku mulai buyar. Dadaku terasa sangat sesak, seperti tak ada ruang untuk bernapas. Dan akhirnya semuanya menjadi gelap dan sangat gelap.
Samar-samar ku lihat Arfan dan teman-temanku sedang duduk cemas di balik ruang UGD ini. Dan disampingnya, kulihat sebuah kue yang lilinnya tadi belum sempat ku tiup. Tubuhku terasa sangat lemas bahkan aku tak sanggup menghapus butiran air mata yang telah menghujani pipiku. Aku hanya bisa diam membisu, menatap wajah lelaki berseragam putih itu sedang menancapkan alat-alat asing ditubuhku.
Nafasku mulai terasa sesak kemabali. Mungkin inilah akhir dari cerita hidupku.
’Maafkan aku teman-teman. Maafkan aku Arfan. Mungkin memang Tuhan tidak mengizinkan ku untuk hidup lebih lama lagi. Terima kasih, karena kalian telah menggoreskan tinta indah di dalam hidupku. Membuat hidupku lebih bermakna.
Selamat tinggal semua.’
Cerpen Karangan : Tutut Setyorinie
Facebook : Tutut Setyorinie
Terima kasih ya.. udah meluangkan waktunya untuk membaca cerpen ini. *Happy Read*
2 comments
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^
EmoticonEmoticon